Garut – Koordinator Simpul Aktivis Angkatan (Siaga) 98, Hasanuddin mengalihkan dukungannya dari Helmi Budiman-Yudi Nugraha menuju Syakur Amin-Putri Karlina. Ada apa?
Menjelang berakhirnya masa kampanye Pilkada Garut 2024 ini, tensi politik di Kabupaten Garut semakin memanas. Menurut Hasanuddin, keputusan ini didorong oleh sejumlah alasan strategis dan prinsipal.
Dalam keterangannya, Hasanuddin menjelaskan bahwa langkah tersebut dilakukan karena dipengaruhi putusan tim paslon 01, yang melaporkan penggunaan foto Presiden RI Prabowo dalam baliho paslon 02.
Hasan menilai, laporan tersebut tidak memiliki dasar kuat karena pencantuman foto tokoh nasional dari parpol yang bersangkutan telah dinyatakan sah berdasarkan PKPU.
“Gambar Pak Prabowo adalah simbol hubungan Garut dengan pusat yang sangat penting untuk percepatan pembangunan. Hubungan harmonis ini tidak boleh dirusak oleh dinamika politik lokal,” katanya.
Menurutnya, Prabowo hingga saat ini masih menjabat Ketum Gerindra, yang menjadi salah satu parpol pengusung Syakur-Putri.
Oleh karena itu, tidak ada yang salah dalam pencantuman nama maupun foto Prabowo dalam baliho paslon nomor urut 02 tersebut.
Selain itu, pengalihan dukungan dari Hasanuddin ini tak lepas dari sosok Putri Karlina, yang menurutnya cerdas dan energik.
“Sebagai politisi baru, Mbak Putri menunjukan kemampuan yang luar biasa dalam mengonsolidasi dukungan dan menawarkan solusi nyata untuk Garut,” katanya.
Hasanuddin menegaskan, keputusan ini diambil demi kepentingan Garut dan memastikan kesinambungan program pembangunan dengan pusat.
Ia juga membantah keterlibatannya dalam penilaian debat publik Pilkada, yang sebelumnya diberitakan oleh salah satu media massa.
“Ini bukan soal siapa yang kurang baik, tetapi saya melihat paslon nomor 02 lebih sesuai untuk menjembatani kebutuhan Garut dengan pusat,” pungkas Hasanuddin.
(Abd/Abd)