Aksi mahasiswa mengajari pelajar SD mitigasi bencana. (Foto: Garut Update)
Cikelet – Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kertamukti, Cikelet mendapatkan pengalaman berharga hari ini. Mereka, diajari cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di sana.
Para bocah sekolah dasar ini, mendapatkan pengetahuan tentang bencana alam dari sejumlah mahasiswa Universitas Garut yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata pada Rabu, 9 Agustus 2023.
Pelatihan ini, dilaksanakan oleh para mahasiswa di Gedung SDN 2 Kertamukti yang berada di Kecamatan Cikelet pada Rabu siang tadi.
Rahmania Rizki Firdaus, salah seorang mahasiswa Uniga yang terlibat dalam pelatihan ini mengatakan, para pelajar diajarkan untuk bertahan dan menyelamatkan diri, saat terjadi bencana alam. Salah satunya, adalah gempa bumi.
“Ada empat hal yang kami edukasikan kepada para pelajar. Mulai dari melindungi kepala, hingga lari ke tempat terbuka,” katanya.
Dengan mengusung tema ‘Empat Langkah Bebas Gempa’, mahasiswa mengajarkan empat hal dasar dalam menghadapi gempa bumi kepada para bocah ini.
Pertama, para siswa diminta untuk tidak panik kemudian melindungi kepala dengan tangan, saat terjadi gempa. Kedua, kata Rahma, para pelajar diedukasi untuk berlindung di balik benda keras seperti meja, ketika saat terjadi gempa mereka berada di dalam ruangan.
“Ketiga, pelajar ini diedukasi untuk menghindari benda yang bisa melukai, seperti jendela yang kacanya bisa pecah. Terakhir, ketika situasinya sudah relatif aman, segera lari ke tempat terbuka,” katanya.
Para pelajar ini, sangat antusias dalam mengikuti seluruh materi pelatihan yang diberikan oleh mahasiswa. Rahma menjelaskan, dia dan rekannya juga tak lupa untuk meminta agar para pelajar ini berdoa ketika terjadi bencana.
Penyuluhan mengenai mitigasi bencana ini sendiri dipilih oleh para mahasiswa sebagai salah satu program dalam KKN-nya, karena dianggap sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat.
Sebab, Garut sendiri diketahui merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana, setidaknya di wilayah Jawa Barat. Mahasiswa menilai, saat ini edukasi mengenai mitigasi bencana di tingkat sekolah masih minim.
“Padahal ini sangat penting, untuk modal bagi anak-anak dalam menghadapi bencana alam yang berpotensi terjadi,” ungkap Rahma.
Para pelajar yang telah dilatih bagaimana caranya menghindari gempa bumi ini, diharapkan bisa menerapkannya, serta membagikan ilmu tersebut di lingkungan keluarga.
(Abd/Abd)