Leuwigoong – Bupati Garut Rudy Gunawan berharapĀ ada Garut dalam nama tol yang kini dibangun membentang dari Bandung hingga Cilacap. Rudy menilai, jika penamaan tol tersebut harus mencerminkan nama daerah yang dilintasinya, termasuk Garut.
“Penamaan ini harus mencerminkan daerah. (Harus) ada Garutnya,” kata Rudy, Kamis, 30 November 2023.
Terkait penamaan ini, memang belum diputuskan. Namun, sejauh ini Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) lah yang sering disebut-sebut sebagai nama tol sepanjang 206,65 kilometer tersebut.
Rudy mengatakan, dirinya berharap jika dibangunnya tol tersebut bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Khususnya, di sektor pariwisata. Pembangunan tol diharapkan juga bisa meningkatkan laju ekonomi Garut.
“Tol itu akan meningkatkan akses ekonomi dan investasi. Bila ada tol, laju ekonomi Garut akan di atas rata-rata nasional. Bisa sampai 5,2 persen,” ucap Rudy.
Proyek Tol Getaci ini sendiri, saat ini diketahui memasuki tahapan penyerahan uang ganti rugi dari pemerintah, terhadap masyarakat yang terdampak. Saat ini, di Kabupaten Garut, penyerahan uang ganti rugi sudah sampai di Desa Margacinta, Kecamatan Leuwigoong yang menjadi 1 dari 37 desa yang dilintasi.
Menurut Kepala Desa Margacinta, Acep Gandi, ada 164 bidang tanah di desanya yang terdampak pembangunan Tol Getaci. Seluruh masyarakat yang terdampak, bersedia untuk menjual tanahnya kepada pemerintah dan menerima uang ganti rugi.
“Luasnya hampir 10 hektare. Alhamdulillah tidak ada kendala dan lancar. Masyarakat juga menerima 100 persen,” kata Acep.
(Abd/Abd)