Cara Aman Lewat Tanjakan Panganten yang Horor di Garut

oleh -1539 Dilihat

Tanjakan Panganten merupakan jalur utama menuju Garut kalau diakses dari wilayah Cidaun, Kabupaten Cianjur. Tanjakan tersebut melegenda di Garut lantaran medannya yang horor dan rawan kecelakaan. Pemudik harus tetap waspada saat melewati Tanjakan Panganten. 

Warga Kabupaten Garut sudah tidak asing lagi dengan tanjakan yang terletak di Kampung Cisandaan, Desa Halimun, Kecamatan Pamulihan itu. Tanjakan dengan panjang sekitar 700 meter itu memiliki kontur jalan yang sangat miring karena terletak di tebing pegunungan.

Bila diakses dari Garut menuju arah Cisewu, jalanan ini menurun. Setelah menurun, jalanan kemudian berbelok ke kanan dengan tajam. Sebaliknya, bila diakses dari arah Cisewu menuju Garut, jalanan ini menanjak. Tak jarang kendaraan tidak bisa menanjak di jalur ini karena tingkat kemiringan yang cukup tinggi.

Terdapat jurang di sisi kiri dan tebing setinggi ratusan meter di sisi kanan. Jalur ini kondisi fisik aspalnya tidak ada kendala. 

“Sebenarnya jalannya bagus. Cuma karena itu ada gabungan variasi antara tanjakan, turunan dan jalan berliku, jadi cukup bahaya,” kata Kasatlantas Polres Garut AKP Rizky Adi Saputro kepada detikcomvia pesan singkat, Jumat (24/5/2019).

Rizky membagi tips bagi para pemudik yang melalui Tanjakan Panganten. Ia meminta pengendara berhati-hati dan dalam kondisi fit saat melewati tanjakan tersebut.

“Yang pasti cek kondisi kendaraan sebelum berangkat. Pastikan juga kondisi fisik pengemudinya sehat dan fit,” kata Rizky.

Masyarakat yang bermukim di wilayah sekitar yang menamai jalan ini dengan Tanjakan Panganten. Panganten merupakan kata dari Bahasa Sunda yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti pengantin.

Mitos dan cerita mistis menyeruak di tanjakan itu. Disebut Tanjakan Panganten karena banyak kecelakaan yang membuat pengantin menjadi korban.

Kejadian terbaru pada Desember 2018. Mobil elf rombongan pengantin terguling di tanjakan ini. Kendaraan ditumpangi 19 orang. 

Insiden tersebut mengakibatkan empat orang luka berat lima orang luka ringan. Sedangkan pengantin selamat.

Menurut kepercayaan warga setempat, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sepasang pengantin yang hendak melalui Tanjakan Panganten harus turun dari kendaraan dan berjalan hingga tanjakan tersebut terlewati.

Terlepas dari benar atau tidaknya mitos itu. Tanjakan Panganten memang memiliki medan yang curam untuk dilalui. Apalagi bagi para pengendara yang baru pertama kali melewatinya.

“Jalannya itu unik karena tidak biasa ditemui di tempat lain. Kalau saya sendiri menilai jalan itu terjal dan curam. Harus sangat hati-hati, terutama pengendara yang baru melintasinya,” ucap salah seorang anggota komunitas motor, Eri Mubarok (23), kepada detikcom di kampus Fikom Uniga.

“Kalau untuk lewati jalan menanjak di Tanjakan Panganten, biasanya kalau saya kecepatannya distabilkan. Kalau jalan menurun, pintar-pintar kita tahan rem,” kata Eri menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.