Tanjakan Panganten yang melegenda dari Pamulihan, Garut. Foto: Polsek Pamulihan
Pamulihan – Ada sebuah tanjakan yang melegenda di Kabupaten Garut. Tanjakan bernama Panganten tersebut, erat kaitannya dengan mitos kecelakaan, yang konon kabarnya menyeret pasangan pengantin sebagai korban.
Tanjakan itu terletak di Jalan Cisandaan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut. Lokasinya, berjarak sekitar 49 kilometer dari pusat perkotaan Kabupaten Garut.
Jika diakses dari kawasan perkotaan menuju arah Bungbulang, jalanan ini memiliki medan yang sangat curam. Jalanan menurun dan berkelok. Yang lebih mengerikan, jalanan ini berada di antara tebing dan jurang di sisi sebelah kirinya.
Jalan ini, diketahui memiliki panjang sekitar 700 meter. Sebenarnya, kawasan ini bernama Tanjakan Cisandaan. Tapi, belakangan ini masyarakat sering menyebutnya dengan nama Tanjakan Panganten.
Penamaan tersebut bukan tanpa alasan. Panganten, yang dalam Bahasa Sunda berarti pengantin, konon kabarnya disematkan karena banyak pengantin, yang mengalami kecelakaan di lokasi tersebut sejak dulu.
Barmansyah (26), salah seorang warga Pakenjeng mengatakan, dirinya sempat mendengar kabar ada kecelakaan yang melibatkan pengantin di jalan tersebut.
“Pernah ada, rombongan pengantin yang kecelakaan di situ. Sekitar tahun 2012-an,” kata Barman kepada Garut Update, Minggu, 12 Maret 2023.
Barman memutar lagi ingatannya. Saat itu, seingat Barman, rombongan pengantin diketahui berasal dari daerah Jawa Tengah, dan hendak menikah dengan gadis asal Bungbulang.
Sejak saat itu, kemudian tanjakan ini menjadi terkenal dan melegenda. Ada satu mitos, yang hingga kini masih dipercaya sejumlah warga setempat.
Konon kabarnya, jika ingin selamat, rombongan pengantin yang hendak melintasi jalur tersebut harus turun dulu dari kendaraan dan berjalan kaki, sampai Tanjangan Panganten habis dilalui.
Terlepas dari benar atau tidaknya kisah berbau mistis tersebut, Tanjakan Panganten memang memiliki medan yang cukup ekstrem. Apalagi, bagi para pengendara yang baru melintas untuk pertama kali di tempat tersebut.
Kondisi itu diperparah dengan keadaan alam yang terjadi di sana. Sebab, di waktu-waktu tertentu, kerap turun kabut yang menutupi pandangan.

Maka dari itu, logisnya, tak hanya rombongan pengantin yang terlibat kecelakaan di sana, karena mereka berasal dari luar daerah dan tak menguasai medan lokasi.
Sebab, pada faktanya, banyak juga kecelakaan yang terjadi di sana, dan sama sekali tidak melibatkan pengantin.
Seperti yang terjadi pada Sabtu, 11 Maret 2023 kemarin. Sebuah truk pengangkut besi, tiba-tiba hilang kendali dan terjun ke jurang yang ada di sebelah kiri jalan Tanjakan Panganten.
Kecelakaan itu diduga dipicu lantaran kendaraan mengalami rem blong. Kendaraan truk itu diketahui mengalami kerusakan parah. Namun beruntung, tiga orang yang ada di dalam mobil tersebut berhasil selamat.
Para pengendara yang hendak melintas di jalur tersebut, diminta untuk berhati-hati. Pengendara diminta untuk memperhatikan kondisi fisik pribadi maupun kendaraan, sebelum melintas di jalur itu, untuk menghindari kecelakaan.
(Abd/Abd)