Desa Cinta Jadi Inspirasi Kewirausahaan Sosial untuk Desa di Jabar

oleh -1110 Dilihat
Tarogong KalerĀ – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jabar berencana mengembangkan program sosial enterprise di desa-desa di Jawa Barat. Desa Cinta di Kabupaten Garut, menjadi inspirasinya.
Desa Cinta, yang berlokasi di Kabupaten Garut menjadi contoh karena telah berhasil menjadi Juara III dalam Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional.

Kepala DPMD Jabar, Dicky Saromi, menyampaikan rencana ini dalam Rapat Koordinasi Pra Forum Perangkat Daerah Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2024, di Garut, Kamis, 1 Januari 2024.

Menurut Dicky, program ini bertujuan menggerakkan social entrepreneurship di seluruh desa Jawa Barat, dengan Desa Cinta sebagai contoh sukses.

“Kekuatan kewirausahaan sosial yang ada di Kabupaten Garut, kami bisa mengambil ide ini terutama dari Desa Cinta pak yang kemarin juara 3 nasional untuk lomba desa dan kelurahan, di mana kekuatan sosialnya adalah kekuatan yang sangat luar biasa,” ujar Dicky.

Menurut Dicky, kekuatan kewirausahaan sosial Desa Cinta bisa menjadi modal bagi desa-desa lain. Ia berharap model social entrepreneurship ini dapat menjadi daya dorong bagi warga yang merantau agar tetap mencintai dan memberdayakan desanya.

“Kami ingin mengadaptasi ini Pak, membuat satu contoh ini, untuk nanti bisa menjadi modal desa, bagi mereka yang mengembara keluar dan sebagainya tetap cinta kepada desanya,” ucapnya.

Rakor ini merupakan persiapan untuk forum perangkat daerah yang akan diselenggarakan pada 20-21 Februari 2024. Dicky menyatakan bahwa persiapan ini mengacu pada tonggak bersejarah tahun 2025, yang menjadi awal dari rencana pembangunan jangka panjang Indonesia dan Jawa Barat.

Dicky menegaskan transformasi pembangunan desa pada tahun 2025, di mana desa diharapkan menjadi subjek pembangunan dengan porsi lebih besar dibandingkan intervensi pemerintah daerah. Fokusnya adalah mengarahkan desa sebagai investasi dengan multiplier effect besar dan menciptakan SDM kreatif.

“Uang yang kita tanamkan harus bisa memberikan multiplier effect yang besar, kemudian yang kita didik yang adalah sebagai satu SDM kreatif, yang akan membawa Desa emas dan Indonesia emas nantinya di tahun mendatang,” ungkapnya.

(Abd/Abd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.