Tarogong KalerĀ – Pemerintah Kabupaten Garut mengabadikan nama Prof. KH. Cecep Syarifudin dan Prof. Dr. H. Aam Hamdani menjadi nama jalan. Keduanya merupakan tokoh pendidikan yang dianggap berjasa di Garut.
Penamaan Jalan Prof. KH. Cecep Syarifudin dan Prof. Dr. H. Aam Hamdani ini, diresmikan pada Kamis, 11 Januari 2024 pagi tadi. Ditandai dengan sebuah acara seremoni yang berlangsung sederhana di Kampus Universitas Garut, Kecamatan Tarogong Kaler.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Garut Rudy Gunawan, serta Rektor Universitas Garut Abdusy Syakur Amin yang tak lain merupakan salah satu putra dari Prof. KH. Cecep Syarifudin.
Dalam sambutannya, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan jika Cecep Syarifudin dan Aam Hamdani merupakan dua tokoh penting di bidang pendidikan yang berjasa memperjuangkan dunia pendidikan di Kabupaten Garut.
“Selaku Bupati Garut, kami bangga ada tokoh nasional dari Garut, yang hari ini namanya kita abadikan sebagai nama jalan utama di Kabupaten Garut,” ujar Rudy.
Kedua tokoh pendidikan tersebut diketahui merupakan perintis Universitas Garut. Perguruan tinggi ternama, yang saat ini eksis di kota berjuluk Swiss van Java. Cecep, juga diketahui merupakan mantan anggota DPR RI juga eks Ketua PBNU era Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Nama Prof. KH. Cecep Syarifudin diabadikan menjadi nama jalan, menggantikan Jalan Raya Samarang yang sebelumnya digunakan. Jalan Prof. KH. Cecep Syarifudin ini, membentang dari kawasan Perempatan Samarang, hingga pertigaan Jalan Letjen Ibrahim Adjie di kecamatan yang sama sepanjang 1,5 kilometer.
Sedangkan Jalan Prof. Dr. H. Aam Hamdani akan menggantikan nama Jalan Jati. Yakni jalan, sepanjang 0,6 kilometer yang berawal dari Jalan Simpang Pandai hingga Perempatan SDN 3 Tarogong Jalan Suherman, Kecamatan Tarogong Kaler.
Lebih lanjut, Bupati Rudy menyampaikan keinginannya sejak lama untuk mengabadikan nama-nama tokoh lokal sebagai nama jalan, sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka. Bahkan, sejak periode pertama memimpin Kabupaten Garut, pihaknya sudah memiliki keinginan tersebut.
“Saya juga beranggapan bahwa tokoh-tokoh lainnya itu perlu mendapatkan perhatian sebagai bentuk penghormatan pemerintah daerah atas jasa-jasa yang luar biasa,” ucapnya.
Di sisi lain, Abdusy Syakur Amin, putra pertama Prof. K.H. Cecep Syarifudin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Garut atas penghargaan ini. Ia menganggap hal ini sebagai simbol penghormatan kepada para pejuang pendidikan di Kabupaten Garut.
“Jadi maksud saya adalah bahwa ini simbol saja, bahwa itu satu perhatiannya Pemerintah Kabupaten Garut terhadap para pejuang pendidikan, ini juga menjadi Inspirasi dan motivasi bagi kami,” tandasnya.
Jalan Prof. K.H. Cecep Syarifudin memiliki panjang 1,5 kilometer, menghubungkan Jalan Simpang Otto Iskandar Di Nata dengan Jalan Simpang Ibrahim Adjie.
Perubahan nama ini diharapkan memberikan inspirasi dan motivasi bagi masyarakat, khususnya dalam menghargai peran serta para tokoh pendidikan di Kabupaten Garut.
(Abd/Abd)
Post Views: 1,767