Ekariyana (foto detikcom)
GARUTUPDATE.CO.ID, LIFESTYLE – Ekariyana tak menyangka, kebiasaannya makan ikan asin berbagai jenis berkontribusi mengakibatkan kanker nasofaring. Lelaki asal Blora, Jawa Tengah ini mengatakan tak perlu lauk lain jika sudah ada ikan asin dan sambal terasi.
“Dulu saya tidak tahu kalau ikan asin bisa mengakibatkan kanker. Sekarang saya menghindari ikan asin, paling konsumsi 1 kali setahun ngobatin kangen. Dikit aja cuma buat inget begini lho rasanya,” kata Eka yang kini berusia 46 tahun pada detikHealth, seperti dilansir dari detik.com.
Selain ikan asin, Eka juga menghindari ikan dan daging asap, makanan instan dan junk food, serta minuman kemasan. Eka tentunya menerapkan pola hidup sehat laim supaya kanker tak lagi tumbuh, setelah berhasil bertahan selama 5 tahun.
Eka harus menghapus ikan asin dari daftar makanan favoritnya, setelah terdiagnosis kanker pada Februari 2014. Awalnya Eka tak merasakan ada gejala khusus atau penurunan kesehatan. Namun Eka merasakan ada benjolan tepat di bawah telinga kanan.
“Dari situ saya periksa, pertama dikira benjolan dan dioperasi seperti biasa. Tapi kok makin banyak sampai akhirnya dirujuk dokter lain dan dinyatakan kanker. Saya sejak awal pengoabatan pakai medis, sempat dikasih herbal tapi disimpan saja,” kata Eka.
Eka menjalani pengobatan selama kurang lebih 6 bulan, yang berakhir pada Agustus 2014. Eka menjalani kurang lebih 30 radiasi, 3 kali kemoterapi dengan periode 3 bulan, dan 6 kali terapi kemoterapi periode mingguan. Seluruh biaya ditanggung perusahaan tempat Eka bekerja.
Sabar dan semangat menjadi tips utama Eka sejak menerima kenyataan mengalami kanker, menjalani pengobatan, dan dinyatakan sembuh. Memasuki tahun kelima, Eka berharap bisa sembuh dan tak perlu lagi menghadapi kanker.