Tarogong Kidul – Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menemukan adanya ratusan warga yang terpapar HIV-AIDS. Mereka terpapar salah satunya gara-gara hubungan sesama jenis.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani, hingga bulan Agustus 2023 lalu, pihaknya menemukan ada 168 warga Garut yang terpapar HIV-AIDS.
“Rinciannya 152 HIV dan 16 AIDS,” ucap Leli kepada wartawan di Setda Garut, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Senin, 25 September 2023.
Leli menyebut, dari jumlah itu ada 20 orang yang meninggal dunia. Mereka diketahui, usai Pemkab Garut melakukan tracking massif selama tahun ini.
“Sekarang kan tidak hanya di rumah sakit saja. Di beberapa puskesmas juga bisa melakukan pengobatan dan penelusuran,” ungkap Leli.
Para warga Garut yang diketahui tertular HIV-AIDS ini, diketahui terpapar penyakit tersebut karena beberapa faktor.
“Kalau kebanyakan, sekarang itu jadi memang dari hubungan seksual sesama jenis. Kemudian penggunaan narkoba,” ungkap Leli.
Meskipun tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun lalu, tapi data itu sangat tinggi. Malahan, Dinkes Garut memprediksi jumlahnya akan terus meningkat hingga akhir tahun nanti.
“Ini baru sampai Agustus. Kemungkinan tahun ini sampai akhir tahun akan terus bertambah,” katanya.
Leli mengatakan, pada tahun 2022 lalu, pihaknya menemukan ada 273 kasus HIV-AIDS yang terdeteksi di Garut. Dengan 16 orang di antaranya, yang meninggal dunia.
“Dari tahun ke tahun, memang secara data seperti meningkat,” ungkap Leli.
Leli mengatakan, pihaknya akan mengintensifkan penelusuran warga yang terindikasi terkena HIV-AIDS. Tujuannya, agar mereka bisa ditangani.
“Preventifnya, pencegahannya memang kita dengan cepat bisa menemukan,” pungkas Leli.
(Abd/Abd)