Bupati beserta Wakil Bupati Garut emantau embung di Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul (foto Humas Pemkab)
GARUTUPDATE.CO.ID, GARUT – Sejumlah lahan pertanian di Kabupate Garut berpotensi alami kekeringan. Pemkab Garut menyiapkan langkah antisipasi untuk menyediakan air bagi lahan pertanian.
Seperti dilansir dari tribunjabar.id, Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebut akan memfungsikan embung-embung untuk dijadikan pasokan air. Selain itu embung-embung pun akan diperbanyak.
“Antisipasi dampak kekeringan kami akan normalisasi saluran-saluran irigasi. Jadi air dari embung ini bisa dipakai petani,” ujar Rudy saat memantau embung di Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (18/7).
Sumber air di Desa Cibunar, lanjutnya, dipakai untuk mengairi lahan pertanian seluas 300 hektare. Keberadaan embung tersebut dinilai efektif digunakan saat musim kemarau.
“Lahan pertanian di Tarogong Kidul dan Garut Kota bisa pakai air dari sini. Saat musim kemarau, tentu akan sangat membantu,” ucapnya.
Ia menambahkan, sudah ada belasan embung yang dibangun. Termasuk di daerag pertanian yang rawan potensi kekeringa. Seperti di wilayah utara dan selatan Garut.
“Embung ini didesain dengan sistem tampungan air hujan. Nantinya bisa dialirkan ke lahan warga,” katanya.
Meski kapasitas embung tak terlalu besar, Rudy mengklaim bisa mengairi pesawahan. Pihaknya pun menyediakan pompanisasi untuk lahan yang sudah kehabisan sumber air.
“Laporan dari BMKG, kemarau akan terjadi sampai Oktober. Perkiraannya masih lama jadi harus ada antisipasi. Jangan sampai ada yang gagal panen,” ucapnya.
Rudy mengaku akan memperbanyak embung yang tersebar di 15 kecamatan. Bagi petani yang mengalami puso atau gagal panen, Pemkab melalui Dinas Pertanian akan memberi bantuan.
“Nanti ada bibit yang bisa dibagikan ke petani kalau alami puso. Kami juga terus pantau kekeringan ini. Biar bisa cepat bertindak,” ujarnya. (rls)