–Agus Bustanul Arifin (45 ) warga Kp. Cigalumpit RT 02 RW 10, Desa Sindangsuka, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut setelah menghilang selama 20 tahun ditemukan Kota Madiun.
Ketua Yayasan Citra Paramita Zwastika, Bima Primaga Yudha, mengatakan Agus Bustanul Arifin (45) ini ditemukan pada 13 Mei 2019, lalu.
Saat itu, Agus sedang berada di lokasi kegiatan safari Ramadan yang diihadiri Wali Kota Madiun, di Demangan, Kecamatan Taman.
“Saat itu dia ditemukan di parkiran waktu acara Safari Ramadan. Kemudian diamankan oleh petugas Satpol PP, dan dibawa ke Dinsos,” katanya, dilansir dari suryamalang.tribunnews.com
Setelah diperiksa, ternyata pria tersebut mengalamai gangguan jiwa, Skizoprenia Hebefrenik. Butuh sekitar dua hari bagi relawan untuk meminta keterangan asal usul pria tersebut.
“Dia hanya bisa bahasa Sunda, karena itu saya pakai Google Translate. Dan tidak hanya dilakukan sekali, sehari bisa lebih dari sepuluh kali. Setelah saya mandikan, kasih makan, rokok, saya tanya pelan-pelan, akhirnya diketahui dari mana asalnya,” katanya.
Setelah mengetahui asal atau tempat tinggalnya, Bima kemudian memposting foto berikut keterangan mengenai Agus ke facebook.
Hingga akhirnya seorang anggota keluarga Agus membaca postingan tersebut, dan menjemput Agus
Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya, menyaksikan pemulangan seorang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang telah hilang selama 20 tahun, kepada keluarganya.
“Senang sekali, ini termasuk salah satu prestasi dari Dinas Sosial Kota Madiun dan relawan. Ini membuktikan Kota Madiun peduli terhadap kasus kemanusian sepeti ini,” kata Inda Raya kepada wartawan di Kantor Loka Bina Karya milik Dinas Sosial Kota Madiun di Jalan Srindit, Jumat (17/5/2019) malam
Ia menuturkan, pemulangan PMKS kepada keluarganya setelah terlantar selama 20 tahun di Kota Madiun tak akan dapat teruwujud tanpa kerjasama yang baik antara, Dinsos, relawan dan juga masyarakat Kota Madiun.
“Semoga ini dapat menginsipirasi bagi seluruh masyarakat, tidak hanya di Kota Madiun tetapi di kota lain. Media sosial seharusnya dimanfaatkan untuk kegiatan positif seperti ini,” katanya.
Sementara Ade Supriatna paman Agus mengaku mendapat kabar dari temannya Ali Mujamil (30) warga Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu. Melalui pesan digital bahwa di salah satu Group FaceBook adanya berita ada orang Sindangsuka Kecamatan Cibatu yang tersesat di Madiun.
Ade mengaku sudah mencari Agus selama lima tahun. Menurutnya, Agus hilang sekitar 20 tahun lalu, setelah menjalani pengobatan untuk gangguan jiwa yang dialaminya di Yogyakarta.
“Waktu itu, sudah dinyatakan sehat. Agus disuruh pulang sendirian, diantar ke terminal. Ternyata tidak sampai rumah,” katanya, saat dijumpai di rumahnya, Sindangsuka, Cibatu Jumat (18/5) malam.
Selama lima tahun, keluarga sudah melakukan pencarian dan melapor ke kepolisian. Namun, Agus tidak ditemukan, hingga akhirnya keluarganya pasrah.
“Terima kasih sekali, nggak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Madiun dan relawan, serta Wakil Wali Kota Madiun,” katanya.
Menurut Ade, Agus anak pertama dari tujuh bersaudara pasangan Alm. A Owi Hidayat-Mas Mi’ah. Belum diketahui Agus selama dua puluh tahun di Madiun tinggal dimana.
“Kami sekeluarga sangat senang sekali dan lebaran tahun ini bisa kumpul kembali bersama Agus,” pungkasnya.