Edi Sukmoro direktur utama PT Kereta Api saat melakukan kunjungan ke stasion Garut beberapa waktu lalu (foto Muhammad Nur)
GARUTUPDATE.CO.ID, GARUT – Reaktivasi jalan rel antara Cibatu-Garut, Jabar menunjukan perkembangan yang signifikan. Lahan yang dibutuhkan sudah siap 100 persen sehingga tinggal dialasi rel dan batalan sehingga resmi terhubung.
“Sudah tembus antara kedua stasiun tersebut. Kita tinggal mengoptimalkan sisa waktu enam bulan. Kita maunya awal tahun depan sudah operasional,” jelas EVP PT KAI Daop II Bandung, Saridal seperti dilansir dari suaramerdeka.com, Rabu (10/7).
Menurut dia, pemasangan rel di jalur sepanjang 19,5 Km itu diharapkan tak menemui kendala berarti di lapangan. Pasalnya, kegiatan tersebut lebih mudah dilakukan.
“Lahan sudah beres, pembongkaran tak lagi dilakukan, rel-rel yang sudah ada itu tinggal diecer saja, tinggal kerjanya saja, kita fokus,” katanya.
Dalam skema pembangunan jalur lama yang sudah lama mati itu, operator plat merah itu merencanakan penempatan dua stasiun antara. Keduanya adalah Stasiun Pasirjengkol yang sebelumnya merupakan sekelas halte dan Wanaraja.
Untuk operasional, PT KAI sudah menyiapkan rangkaian yang bakal digunakan untuk kepentingan operasional jalur reaktivasi antara Garut-Cibatu.
Begitu jalur bisa difungsikan, KA Lokal relasi Cibatu-Bandung-Purwakarta yang selama ini sudah beroperasi otomatis langsung melayani rute dari Garut dan sebaliknya.
Di luar KA Lokal tersebut, operator plat merah masih melakukan kajian untuk mengoperasikan KA lainnya. Satu yang pasti, untuk kawasan Priangan Timur, PT KAI dalam enam bulan terakhir sudah memberikan atensi khusus.
Mereka langsung menggelar dua produk layanan yakni KA Galunggung rute Bandung-Tasikmalaya dan KA Pangandaran relasi Jakarta-Bandung-Banjar pada awal tahun ini. Dengan kondisi tersebut, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk menggulirkan KA baru dari Garut menuju Jakarta atau Bandung. Riset pasar yang positif akan berpengaruh terhadap pengoperasian KA tersebut.