Garut – Masyarakat Kabupaten Garut diminta untuk tidak tergiur dengan politik uang, menjelang bergulirnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Masyarakat diminta tidak ‘menukar’ suaranya dengan uang yang tidak seberapa.
“Gara-gara uang 100 ribu atau 200 ribu, ruginya 5 tahun. Kita lihat waktu pandemi kemarin, banyak incumbent yang sudah terpilih dua kali, tiga kali, namun saat masyarakat butuh tidak ada uluran tangan dari mereka. Jadi saya harap masyarakat harus lebih cerdas,” kata James Muhammad Alfatih Martin.
James menilai, money politics menjadi tantangan bagi masyarakat, dalam pergelaran Pemilu 2024 ini. Apalagi, kata James, saat ini media sosial juga membawa pengaruh besar dalam bergulirnya pesta demokrasi.
“Apalagi sekarang media sosial sudah sangat masif, sehingga pejabat yang mengingkari janjinya saat kampanye, akan mudah dinilai karena ada jejak digitalnya,” tambah dia.
James adalah pria asal Garut, yang diketahui saat ini mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat. Dan akan bertarung di Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Kota Tasik.
Bagi pria 42 tahun ini, Priangan Timur bukan daerah yang asing. James diketahui pernah berdinas di Kementerian Pertahanan dan kerap kali ditugaskan ke Garut. Selain Garut, beragam daerah lain di Priangan Timur juga kerap disambanginya.
“Dulu ketika bertugas di Kementerian Pertahanan saya sering turun ke Garut. Jadi saya banyak jalan ke para kyai, ulama, dan secara ideologi terpanggil untuk lahir secara politik di Priangan Timur,” katanya.
Mimpinya adalah mensejahterakan warga Jabar, terutama Garut yang sebagian masih berkutat dalam kemiskinan.Meski usianya relatif muda, James memiliki segudang pengalaman di pemerintahan dan organisasi.
Ia pernah menjadi staf khusus Kementerian Pertahanan dari 2015 sampai 2019, anggota Pokja Pemasaran Cluster Industri Strategis dan Pertanian, serta Tenaga Ahli Direktur Utama PT. LEN Industri dari 2018 sampai 2019.
James juga aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Australia, Pimpinan Pusat Pemuda Pancasila, Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Majelis Ekonomi Muhammadiyah Jawa Barat.
Baginya menjadi wakil rakyat bukanlah profesi, melainkan wadah perjuangan untuk umat. Tak heran jika kelak terpilih menjadi anggota DPR-RI, James bertekad menyumbangkan penghasilannya pada masyarakat untuk kepentingan beasiswa, partai, dan kepentingan umum lainnya.
“Jika pencalonan ini dapat memberikan kebaikan dunia akhirat untuk saya, keluarga, umat, bangsa dan negara, semoga diberi kelancaran dan kesuksesan. Namun jika sebaliknya, saya ikhlas untuk kalah sebagai jalan terbaik yang Allah berikan,” pungkas dia tanpa beban.
(Abd/Abd)
Post Views: 3,784