Outing Class menjadi sebuah pengalaman baru yang tak terlupakan bagi anak-anak RA, dengan mengenal lebih dekat profesi masinis dan pemadam kebakaran secara langsung.
Menurut Ketua Pelaksana, Pipit Pratiwi, Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) wilayah VIII menerapkan metode pembelajaran di luar kelas, membangun kreativitas, kemampuan sosialisasi, kemandirian, serta keberanian anak-anak.
Pipit menyampaikan, kegiatan ini merujuk kepada tema pembelajaran di RA sendiri, yang memberikan pemahaman mengenai profesi keluarga. Setelah sebelumnya pihaknya melakukan edukasi mengenai profesi guru, pedagang, dan sopir, maka pada kesempatan ini pihaknya memperkenalkan profesi masinis dan pemadam kebakaran, membawa anak-anak lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari para pahlawan modern.
“Ada stasiun, masinis, memperkenalkan masinis, terus mengenalkan area stasiun, ruangannya ada apa saja, itu sebuah pembelajaran buat siswa bagaimana kalau belajar di kelas kan bikin jenuh gitu ya, kalau memang kegiatan pembelajaran itu gak harus di kelas terus,” ungkapnya.
Pipit mengungkapkan bagaimana respon anak-anak yang sangat antusias ketika diberi tahu mengenai kegiatan ini. Pengalaman ini membawa semangat baru bagi anak-anak RA. Mereka berimajinasi dan bertanya, memvisualisasikan profesi ini seperti dalam kartun favorit mereka.
“Mereka berimajinasi kayak upin-ipin, ada damkar gitu ya, cara penanganannya, karena anak-anak harus ada medianya kalau belajar. Itu lebih menarik kalau untuk anak-anak,” katanya.
Kegiatan “Outdoor Outing Class” ini telah membuktikan bahwa pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada pengalaman dapat memotivasi anak-anak untuk meraih impian mereka.
“Mudah-mudahan dengan adanya ini, anak-anak jadi lebih semangat belajarnya, dan tercapai cita-citanya,” ungkapnya.
Kepala Stasiun Wanaraja, Fahrizal, memberikan respon positif dan memandang edukasi interaktif lebih efektif untuk anak-anak RA/TK. Anak-anak tak hanya belajar tentang moda transportasi kereta, tapi juga mendapat pemahaman tentang beragam profesi di PT KAI.
“Cukup bagus juga ya, karena dari segi edukasi ya memang lebih bagus untuk anak-anak RA/TK, karena lebih masuk kalau pembelajaran secara lebih ke praktek outdoor gitu,” katanya.
Dalam kegiatan ini, Fahrizal membagikan beragam pengalamannya kepada anak-anak mulai dari simulasi tata cara penggunaan moda transportasi kereta api, pembelian tiket, boarding hingga masuk ke zona peron. Tak hanya itu, dalam kegiatan ini pula anak-anak diberikan pengenalan mengenai profesi masinis, dan beberapa profesi lainnya yang berada di area PT KAI.
Kepala Stasiun Wanaraja juga menekankan pentingnya urutan naik turun penumpang, di mana penumpang yang turun adalah yang diutamakan, hal ini penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
Menurutnya, anak-anak terlihat sangat antusias. Hal ini terlihat dari ekspresi kegembiraan serta kekaguman anak-anak melihat area Stasiun Wanaraja. Bahkan, anak-anak pun berbaris dengan rapi ketika melakukan perjalanan di sekeliling area Stasiun Wanaraja.
“Dan saya lihat tadi anak-anaknya cukup antusias juga, dan banyak yang bilang juga mereka cukup menarik dan seru juga,” kata Kepala Stasiun Wanaraja.
Kepala Stasiun Wanaraja berharap agar kunjungan semacam ini tidak hanya menginspirasi anak-anak, tetapi juga mengedukasi mereka tentang profesi yang beragam.
Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Garut juga turut berperan. Kepala Bidang Pencegahan, Syam Sumaryana, mengapresiasi partisipasi anak-anak. Mereka tidak hanya belajar tentang profesi pemadam kebakaran, tapi juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang pencegahan kebakaran
Selama kunjungan ini, tak hanya anak-anak, orang tua yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga, turut aktif dalam edukasi penanganan pencegahan kebakaran yang diakibatkan oleh gas 3kg.
“Bagaimana kita memberikan edukasi juga untuk orang tuanya terutama kaitannya dengan ibu-ibu yang selalu (di dapur), karena kebakaran kita di Kabupaten Garut itu ada dua hal yang paling besar dominan. Pertama karena aliran listrik, yang kedua karena pemakaian gas 3 kg,” ungkapnya.
Syam berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang profesi pemadam kebakaran serta pencegahan kebakaran, tetapi juga membawa kebahagiaan bagi anak-anak.
Sebagai pesan penting, Syam menekankan kepada anak-anak untuk tidak bermain-main dengan api, korek api, atau lilin yang dapat menyebabkan kebakaran.
Inovasi pembelajaran seperti Outdoor Outing Class membuktikan bahwa pengalaman praktis memotivasi anak-anak untuk meraih impian mereka. Kegiatan ini tak hanya menginspirasi, tapi juga mengedukasi, membawa visi yang lebih luas tentang dunia profesi bagi generasi masa depan.