Garut memiliki keindahan yang tak kalah dari luar negeri. Mendapat julukan Swiss van Java, kota yang terkenal dengan kuliner dodolnya ini dikelilingi oleh banyak gunung, sama seperti Swiss yang dikelilingi oleh Pegunungan Alpen. Ada tiga gunung yang masuk wilayah Garut yakni Gunung Papandayan, Gunung Cikuray, dan Gunung Guntur.
Hampir semua gunung yang ada di Garut merupakan kesukaan para pendaki di Jawa Barat. Termasuk Gunung Guntur. Memiliki ketinggian 2.249 mdpl, gunung ini terakhir kali meletus pada 1847. Walau tidak terlalu tinggi, mendaki Gunung Guntur tetap memerlukan persiapan fisik yang matang
Matahari terbit beralaskan gumpalan awan putih ini adalah hadiah ketika kamu bisa sampai di puncak Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat. Untuk sampai ke sini, butuh perjuangan mendaki dan perjalanan panjang. Ibarat cita-cita, butuh jatuh bangun untuk meraihnya. Momen apa nih, yang paling berkesan ketika kamu mengejar suatu impian?” tulis Instagram @pesonaid_travel, dikutip Selasa (23/4/2019).
Gunung Guntur memiliki banyak puncak. Total ada 7 puncak. Namun, yang paling populer dan sering didaki adalah puncak ke-5. Karakteristik dari tiap puncak berbeda-beda. Dari puncak 1 hingga 4 hampir sama, yaitu ditumbuhi rerumputan yang membentuk sebuah sabana dan banyak ditumbuhi oleh tanaman pinus, cantigi, dan beberapa tanaman edelweis.
Sementara dari puncak 5 hingga 7 ditumbuhi oleh hutan tropis yang rimbun, dan konon dari puncak 5 hingga 7 masih didiami oleh hewan liar seperti babi hutan, ular, harimau, dan macan kumbang. Dari puncak Gunung Guntur, Anda akan disuguhi berbagai pemandangan indah. Salah satunya kawah yang terbentuk akibat letusan dahsyat. Letusan tersebut kemudian menimbulkan jejak sejarah vulkanis berupa bentangan luas dua kaldera yang dalam. Kedua kaldera tersebut adalah Kaldera Pangkalan di sebelah timur dan Kaldera Gandapura di sebelah barat gunung.
Salah satu pemandangan yang paling disukai para pendaki adalah warna langit saat matahari terbit. Panorama akan semakin cantik saat posisi matahari semakin tinggi. Anda akan melihat siluet Gunung Papandayan, Cikuray, dan Ciremai saat cuaca cerah. Sabana cantik yang bisa ditemui saat perjalanan mendekati puncak, menjadi latar belakang yang apik untuk berfoto. Anda juga bisa melihat pemandangan Kota Garut dari ketinggian dan lereng Gunung Guntur sebagai latar belakangnya.
Medan pendakian Gunung Guntur dikenal berat karena tidak memiliki banyak pepohonan, sehingga terlihat gundul dan tandus. Selain itu, gunung ini memiliki kemiringan yang curam dengan stabilitas tanah yang tergolong labil, sehingga rentan longsor. Karena itu, banyak pendaki melakukan trekking pada subuh, sore, bahkan malam hari karena cuaca tidak terik.
Untuk mendaki gunung yang terletak di Tarogong Keler, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini, Anda bisa melalui jalur Curug Citiis, yang berada di Kampung Citiis, Kecamatan Tarogong kaler, Kabupaten Garut. Jalur pendakian ini merupakan yang terpendek dan termudah. Selain melewati air terjun atau Curug Citiis, Anda juga akan melalui lokasi penambangan pasir yang beroperasi sejak 1960-an.
Untuk masuk kawasan gunung, Anda akan dikenakan biaya Rp3.000 per motor dan Rp5.000 per mobil. Sementara tiket masuk Simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi) adalah Rp15.000 per orang. Tiket tersebut sudah termasuk asuransi, biaya masuk, dan biaya berkemah.