Garut – Sektor pariwisata diyakini bisa memberi multiplier effect yang besar bagi ekonomi di Jawa Barat, jika dikembangkan.
Multiplier effect yang diharapkan antara lain terhadap sektor perdagangan, transportasi dan akomodasi penyediaan makan-minum.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Muslimin Anwar mengatakan, saat ini struktur perekonomian Jabar masih didominasi industri pengolahan dengan pangsa sebesar 42 persen dan sektor perdagangan sebesar 15 persen.
Sebab itu, di tengah tantangan ketidakpastian global yang cenderung masih tinggi dan pertumbuhan. Ekonomi negara mitra dagang yang belum terlalu kuat, diperlukan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru yang potensial adalah sektor pariwisata,” katanya.
Menurutnya, Jabar memiliki 540 wisata alam, 277 wisata budaya dan 342 desa wisata yang perlu dikembangkan.
“Optimalisasi kinerja sektor pariwisata menjadi penting untuk dilakukan guna memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Jabar ke depan,” ucapnya.
BI sendiri memiliki program WJTT, yang saat ini memasuki Volume 2. Ini merupakan upaya mendorong sektor pariwisata Jabar terus berkembang.
WJTT kali ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan. Mulai dari GIPI, akademisi, hingga pelaku pariwisata.
Kegiatan kali ini diikuti 300 peserta yang berasal dari anggota asosiasi, akademisi, pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata serta masyarakat.
(Abd/Abd)
