Kapolsek Tarogong Kaler, Ipda. Asep Saepudin mengecek kondisi lereng Gunung Guntur
GARUTUPDATE.CO.ID, GARUT – Masyarakat Kabupaten Garut, banyak yang menganggap jika Gunung Guntur kebakaran sebagai pertanda akan segera masuk musim hujan.
Namun setelah ditelusuri anggapan tersebut salah besar, kebakaran Gunung Guntur, Sabtu (10/8/2019) diakibatkan oleh masyarakat yang membuka lahan dilereng Gunung Guntur.
Kapolsek Tarogong Kaler, Ipda. Asep Saepudin menegaskan bahwa kebakaran lereng Gunung Guntur, menjelang musim hujan tiba hanya mitos belaka. Menurutnya kebakaran yang terjadi lebih diakibatkan oleh pembukaan lahan yang dilakukan sekelompok masyarakat dengan cara membakar ilalang.
“Jadi sebenarnya ini ulah pemilik lahan yang membuka lahan dengan cara dibakar, api membesar dan merembet ke tanaman ilalang dilereng Gunung Guntur,” ujarnya, Minggu (11/08/2019).
Sekelompok masyarakat lereng Gunung Guntur dan anggota Polsek Tarogong Kaler Garut, melakukan pendakian hasilnya menemukan warga yang sedang membuka lahan di Blok Citiis antara perbatasan Gunung Guntur dan Gunung Masigit. Warga dan petugas juga menemukan adanya lokasi pembukaan lahan di perbatasan antara Gunung Guntur dan Gunung Putri.
“Kami langsung mengingatkan warga agar tak membakar ilalang dari lahan mereka,” ungkap Asep.
Lanjut Asep, kebakaran Gunung Guntur juga diakibatkan oleh pembakaran lahan yang dilakukan oleh warga penggali pasir illegal. Para penambang pasir sengaja membakar lahan agar, nanti saat hujan turun tak usah repot-repot mengumpulkan pasir.
” Ini juga ulah penambang pasir liar yang sudah berlangsung puluhan tahun, jadi membakar lahan agar illang yang menahan pasir mati sehingga pasir akan mudah terbawa air kebawah, ” katanya
Asep menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas bagi siapapun warga yang melakukan pembakaran ilalang disekitar lereng Gunung Guntur. Apapun alasannya, pembakaran ilalang tersebut selama ini menjadi penyebab terbakarnya lereng Gunung Guntur.