Kasubag Humas Polres Garut dan anggota Dalmas ketika mendonorkan darahnya untuk memenuhi kebutuhan darah seorang anak penderita thalasemia di UPT PMI Garut.
GARUTUPDATE.CO.ID, GARUT – Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Garut, kedatangan seorang ibu dan anaknya yang baru berusia lima tahun. Setelah ditanya maksud kedatangan mereka, petugaspun sempat merasa kaget sekaligus terharu.
Kepada petugas SPKT, ibu muda tersebut mengutarakan maksud kedatangannya ke tempat tersebut yang ternyata bukan untuk melaporkan telah kehilangan barang atau telah menjadi korban kejahatan. Si ibu malah mengadukan nasibnya yang malang karena telah bersusah payah berusaha mencari darah golongan AB untuk anaknya yang menderita thalasemia akan tetapi tak juga mendapatkannya.
Petugas SPKT pun kemudian berkoordinasi dengan Kasubag Humas Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat. Muslih kemudian berinisiatif untuk ikut membantu mencarikan darah golongan AB untuk si anak yang kemudian diketahui bernama Lutfi tersebut.
“Saya sempat terharu mendengar keluhan si ibu yang mengaku sudah berusaha susah payah mencari darah golongan AB untuk transfusi anaknya yang menderita thalasemia. Akhirnya saya berinisiatif mengajak sejumlah anggota untuk diperiksa golongan darah dan kebetulan ada seorang anggota Dalmas yang golongan darahnya cocok,” ujar Muslih, Rabu (12/6/2019).
Bersama ibu dan anak penderita thalasemia tersebut tutur Muslih, ia dan anggota Dalmas tersebut kemudian datang ke UPT Darah PMI Garut di Jalan Rumah Sakit. Anggota Dalmas itupun kemudian mendonorkan darahnya untuk nantinya digunakan untuk kepentingan transfusi anak bernama Lutfi tersebut.
Namun saat sedang siap-siap mau kembali ke Mapolres, katanya, ke UPT PMI datang lagi seorang penderita thalasemia yang juga sedang mencari darah untuk keperluan transfusi. Ketika ditanya golongan darahnya, kebetulan sama dengan golongan darah Muslih sehingga Muslihpun kemudian ikut mendonorkan darahnya.
“Alhamdulillah, akhirnya kebutuhan darah dua orang anak penderita thalasemia itu pun untuk sementara dapat terpenuhi. Kami sangat terharu melihat kebahagiaan mereka ketika pada akhirnya bisa mendapatkan darah yang mereka butuhkan untuk menyambung hidup mereka,” kata Muslih.
Ia mengaku sangat prihatin karena ternyata di Garut saat ini masih banyak penderita thalasemia yang kesulitan untuk mendapatkan darah. Padahal bagi mereka, keberadaan darah itu sangatlah penting karena hal itu dapat sangat membantu mereka dalam upaya mempertahankan hidup dari rongrongan penyakit thalasemia.