Para pengungsi asal Garut, Jawa Barat tengah berbincang dengan Ketua Baznas Garut, Rd. Aas Kosasih dan Plt. Kepala Dinas sosial Garut, Nurdin Yana di Gedung Pakuan Bandung, Rabu malam.
GARUTUPDATE.CO.ID, BANDUNG – Akibat kerusuhan di Wamena, Papua yang terjadi beberapa waktu lalu, 18 orang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat terpaksa dipulangkan ke daerah asal mereka. Kepulangan mereka bersama puluhan warga Jawa Barat lainnya dari Wamema dipasilitasi oleh pemerintah.
Mereka berangkat dari Bandara Sentani pada pukul 07.00 WIT. Pesawat tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin (09/10/2019) sore.
Sebelum dipulangkan ke daerah asalnya, para pengungsi diterima oleh Gubernur Jabar di Gedung Pakuan Rabu malam Pk. 19.30 dan diberikan jamuan makan malam. Usai acara makan dan silaturahim dengan Ridwan Kamil, pengungsi dari Garut langsung dibawa pulang menggunakan kendaraan yang sudah disediakan Baznas Garut dan Dinas Sosial Kabupaten Garut.
Seorang pengungsi asal Kp. Rajapolah, Kecamatan Sukaresmi, Engkus (32) yang sudah tinggal di Wamena dari Tahun 2011, mengaku cukup betah tinggal di Wamena.” Sebetulnya saya tidak ingin pulang kampung, saya betah di sana. Tapi keluarga di sini kan lain lagi, mereka panik, makanya saya pun ikut pulang,” ungkap pejual gordeng di tanah Wamena itu.
Sementara itu, Ketua Baznas Garut, Rd. Aas Kosasih, mengatakan, sebagai bentuk kepedulian terhadap para pengungsi Wamena asal Garut, pihaknya memberikan bantuan dalam fasilitas penjemputan dan Santunan.
“Mereka saudara kita yang perlu bantuan, kita menjemput juga berikan santunan kepada mereka yang baru pulang. Kami bersyukur mereka bisa pulang dalam keadaan selamat,” katanya.
Setibanya di Garut, rombongan pengungsi diterima langsung Wakil Bupati, Helmi Budiman dan Sekda, Deni Suherrlan, di Aula Kantor Bupati Garut. Hadir pula Kapolres dan Dandim 0611 Garut, serta pejabat lainnya.
Sebelum beramah tamah, terlebih dahulu para pengungsi ini diperiksa kesehatannya dari tim kesehatan yang sudah disiapkan.