Pemda Garut Blusukan ke Sekolah, Edukasi Masalah KTD dan Narkoba

oleh -1190 Dilihat
Tarogong KidulĀ – Pemerintah Kabupaten Garut berupaya mencegah beragam tindakan menyimpang di kalangan sekolah. Yang terbaru, personel Pemkab Garut blusukan ke sekolah, untuk mensosialisasikan masalah Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dan bahaya narkoba.
Tim yang melakukan sosialisasi ini, berasal dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA). Salah satu sekolah yang mereka kunjungi, adalah SMPN 4 Tarogong Kidul, yang ada di kawasan Hampor.
Pada Selasa, 16 Januari 2024 pagi tadi, petugas dari DPPKBPPPA melawat ke sekolah tersebut, untuk melakukan sosialisasi. Beberapa hal yang dibahas, adalah mengenai Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dan bahaya narkoba.
Acara sosialisasi pemahaman Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan bahaya narkoba ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai perlindungan anak, khususnya di lingkungan pendidikan.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 siswa dari berbagai tingkat yang mewakili OSIS. Hadir sebagai pembicara adalah Kepala Dinas PPKBPPPA Yayan Waryana, yang membahas pencegahan perkawinan di bawah umur dengan program ‘Stop Kabur’.

Sedangkan, Leli Yuliani, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan materi terkait masalah Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) di kalangan remaja dan program RISA (Remaja Putri Sehat Bebas Anemia).

Selain itu, dalam kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Garut, Yanri Pratiwi, menyampaikan materi tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. Dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, menghadirkan Dr. Ajang Rusmana, M.Pd menyuguhkan materi Strategi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah.

Menurut Kepala Bidang Perlindungan Anak PPKBPPPA, Budi Kusnawan, acara ini tidak hanya menyoroti pernikahan di bawah umur dan penyalahgunaan narkoba, tetapi juga mengusung deklarasi sekolah ramah anak.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Garut, serta menghentikan kekerasan di lingkungan pendidikan,” ucapnya.

(Abd/Abd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.