Kelas yang diikuti warga Garut untuk pergi ke Jepang. (Foto: Pemkab Garut)
Tarogong Kaler – Pemerintah Kabupaten Garut kini tidak hanya berupaya membuka peluang kerja bagi warganya di wilayah Garut, atau di luar daerah. Tapi, bahkan hingga ke luar negeri. Itu terjadi, usai Pemkab Garut mulai menyalurkan tenaga kerja ke Jepang.
Kepastian Pemkab Garut bisa memberangkatkan warganya ke Jepang terjadi, usai mereka bekerja sama dengan Koperasi Mono Tukuri (Yarumori), sebagai pihak yang memberikan pengajaran, pembelajaran hingga mengawal proses keberangkatan.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, Erna Sugiarti, mengungkapkan kegembiraannya melihat perkembangan peserta yang sangat serius dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh pihaknya. Beberapa peserta bahkan sudah berhasil mendapatkan sertifikat bahasa Jepang dalam waktu yang lebih singkat dari 6 bulan yang dibutuhkan.
Selain itu, kata Erna, hal tersebut juga ditunjang dengan kualitas pengajar dari Koperasi Yarumori, sehingga mampu melatih dan mendidik para peserta menjadi disiplin, dan memiliki karakter yang siap untuk bekerja di Jepang. Dalam program ini, pihaknya memfasilitasi para peserta mulai dari pembelajaran, asrama, pembuatan VISA, hingga pembuatan paspor.
“Dan kemungkinan pembuatan paspor di bulan ini mereka sudah dibuatkan paspor, karena paspor berlaku 10 tahun, kita sudah bersurat tadi pagi ke Kota Kanuma, bahwa kita sudah mempunyai yang sudah siap gitu untuk dikirim ke sana, kita tinggal menunggu job order untuk anak-anak ini gitu, kemungkinan besar yang 8 yang sudah punya 2 sertifikat, mudah-mudahan di bulan ini ada wawancara,” lanjutnya.
Pemerintah Kabupaten Garut berharap program ini akan menjadi model bagi program serupa di Indonesia dan memberikan dorongan bagi warga Garut untuk bekerja di luar negeri, karena ketika masyarakat memiliki kompetensi yang dibutuhkan perusahaan, disertai prosedur resmi, maka negara siap hadir untuk memfasilitasi.
Melalui program ini pula, Pemkab Garut berharap peserta yang akan bekerja di bidang pertanian di Jepang akan membawa pulang ilmu dan pengalaman yang dapat diterapkan di Kabupaten Garut, yang memiliki core bisnis sektor pertanian.
“Salah satu untuk menurunkan angka pengangguran itu adalah memperluas kesempatan kerja ke luar negeri, karena ke luar negeri ini masih luas, dan ini juga menjadi motivasi untuk anak-anak ketika anak-anak yang mampu untuk berangkat ke luar negeri jangan takut,” tandasnya.
Program fasilitasi penempatan kerja ke luar negeri yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Garut ini diharapkan bisa membantu mengurangi angka pengangguran dan membuka peluang baru bagi warga Garut yang ingin bekerja di luar negeri.
Pada gelombang pertama pemberangkatan tenaga kerja migran asal Garut yang hendak bekerja di Jepang ini, total ada sekitar 42 orang warga Garut yang diberangkatkan oleh Pemerintah Daerah, melalui Koperasi Royal Mono Tukuri ini. Salah satunya, adalah Ade Ilham.
Ade Ilham (24), mengaku sangat terbantu dengan adanya program penempatan kerja di luar negeri ini. Sebab, Ilham mengaku dia yang sebelumnya bekerja di puskesmas, ingin sekali mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
“Dengan adanya program dari Pemkab Garut ini, sangat-sangat membantu sekali bagi warga Garut. Yang khususnya miskin yang ingin pergi bekerja ke Jepang, ya sangat membantu,” ungkap Ilham.
Pria asal Kampung Cintamukti, Desa Karyasari, Kecamatan Cibalong, Garut, ini bercita-cita ingin membuka lahan pertanian dan lapangan kerja bagi koleganya setelah kembali dari Jepang. Ilham juga berharap, agar program ini terus dilanjutkan untuk membantu masyarakat.
(Abd/Abd)