Seorang pemudik, Gempur Sapto (25), menempelkan kertas bertuliskan permintaan maaf kepada ibundanya. Tulisan itu ditempel di belakang tas punggungnya.
Dari pengamatan Tribun Jabar, pada Minggu (2/6/2019) sekitar pukul 20.53 WIB, pria yang mengendarai sepeda motor tipe Honda Supra itu memasuki perbatasan Jalan Cibiru menuju Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Dengan mengenakan jaket, helm full facedan membawa perlengkapan seadanya menjadi perhatian sejumlah pengendara lainnya.
Kertas putih ditempelkan di tas punggungnya itu bertuliskan “Maaf Bu Gagal Bawa Menantu”. Tulisan itu disertai gambar emoticon.
Ada juga tulisan pakai huruf Arab. Di kertas yang sama, terdapat tulisan “2019 Mudik” dan “Karawang-Garut”.
Tulisan “Karawang- Garut” sesuai dengan jalur mudik yang ia tempuh. Gempur Sapto mengaku mudik dar Kawarang menuju Garut.
• H-3 Lebaran 2019, 706.243 Kendaraan Melintas di Jalur Pantura Indramayu, Dari Jakarta ke Jawa Tengah
• Satu Keluarga Diduga Jadi Korban Pembunuhan di Tangerang, 2 Orang Ditemukan Tewas
Pemudik bernama Gempur Sapto membawa tulisan “Maaf Bu, Gagal Membawa Menantu”. Ia sempet beristirahat di Jalan Raya Cibiru-Cileunyi, Minggu (2/6/2019) malam. (Tribun Jabar/Ery Candra)
Gempur Sapto mengaku sengaja menempelkan tulisan “Maaf Bu Gagal Bawa Menantu” di tas punggungnya.
Tulisan itu memang ia tujukan kepada ibunya. Gempur Sapto mengaku belum bisa membawa calon pendamping hidup ke kampung kelahiran.
Padahal, ia telah menargetkan menikah pada usia 25 tahun.
“Sebenarnya target saya menikah umur 25 tahun tapi tahun sekarang enggak bawa calon pas mudik,” ujar Gempur Sapto di Jalan Raya Cibiru-Cileunyi, Minggu (2/6/2019), malam.
Karyawan Nippon Paint itu mengaku mudik kali ini terasa berbeda karena cukup menjadi perhatian banyak orang.
“Serunya dalam perjalanan banyak yang mendoakan, kasih support mudik sekarang. Pas di jalan pengemudi lain kasih jempol, hingga membunyikan klakson buat saya,” katanya.
Gempur menuturkan akan mencari tempat beristirahat menginap di Bandung. Esok pagi, ia akan melanjutkan perjalanan ke Garut.
Kertas putih ditempelkan di tas punggungnya itu bertuliskan “Maaf Bu Gagal Bawa Menantu”. Tulisan itu disertai gambar emoticon.
Ada juga tulisan pakai huruf Arab. Di kertas yang sama, terdapat tulisan “2019 Mudik” dan “Karawang-Garut”.
Tulisan “Karawang- Garut” sesuai dengan jalur mudik yang ia tempuh. Gempur Sapto mengaku mudik dar Kawarang menuju Garut.
Kertas putih ditempelkan di tas punggungnya itu bertuliskan “Maaf Bu Gagal Bawa Menantu”. Tulisan itu disertai gambar emoticon.
Ada juga tulisan pakai huruf Arab. Di kertas yang sama, terdapat tulisan “2019 Mudik” dan “Karawang-Garut”.
Tulisan “Karawang- Garut” sesuai dengan jalur mudik yang ia tempuh. Gempur Sapto mengaku mudik dar Kawarang menuju Garut.
Sebenarnya target saya menikah umur 25 tahun tapi tahun sekarang enggak bawa calon pas mudik,” ujar Gempur Sapto di Jalan Raya Cibiru-Cileunyi, Minggu (2/6/2019), malam.
Karyawan Nippon Paint itu mengaku mudik kali ini terasa berbeda karena cukup menjadi perhatian banyak orang.
“Serunya dalam perjalanan banyak yang mendoakan, kasih support mudik sekarang. Pas di jalan pengemudi lain kasih jempol, hingga membunyikan klakson buat saya,” katanya.
Gempur menuturkan akan mencari tempat beristirahat menginap di Bandung. Esok pagi, ia akan melanjutkan perjalanan ke Garut.