Puluhan tahun tanpa penghalang, pintu perlintasan rel kereta api di Jalan Raya Kadungora-Cijapati, Kampung Bangbayang akhirnya dipasang palang. Perlintasan itu selama ini rawan kecelakaan.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai membangun palang pintu untuk menjaga perlintasan kereta api Bangbayang. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilaksanakan di lokasi, Senin (20/5/2019).
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Kadishub Suherman hingga Kapolres AKBP Budi Satria Wiguna hadir dalam acara itu. Palang pintu untuk menjaga perlintasan ini rencananya rampung dikerjakan seminggu ke depan.
“Target tanggal 27 (Mei 2019). Pengoperasiannya nanti menggunakan HT dan akan dibimbing oleh petugas dari stasiun sebelah,” ujar Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jabar Achyar Pasaribu kepada wartawan di lokasi.
Nantinya pengoperasian palang pintu akan dilakukan petugas Dishub Garut yang telah mendapat bimbingan dan pelatihan dari petugas PT KAI.
“Petugasnya nanti dari Dishub. Kita akan berikan diklat,” katanya.
Pengadaan palang pintu di perlintasan KA Bangbayang ini mendapat respons positif dari Pemkab Garut. Pasalnya, kerap terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan dengan kereta api di kawasan ini karena tidak adanya palang pintu.
Selain itu, sepanjang jalur Kadungora-Cijapati yang gelap saat malam hari juga menyebabkan kecelakaan rawan terjadi di kawasan ini.
Wabup Helmi berharap dengan adanya palang pintu perlintasan itu, angka kecelakaan akibat kendaraan tersambar kereta api bisa berkurang.
“Di wilayah ini lalu lintas cukup ramai karena ini adalah jalur alternatif dari Bandung menuju Garut. Alhamdulillah sudah disetujui oleh bapak menteri perhubungan untuk dipasang palang pintu,” ujar Helmi. (ern/ern)