Ilustrasi kebakaran di Gunung Guntur. (Foto: Istimewa)
Tarogong Kaler – Petugas gabungan berpatroli di kawasan Gunung Guntur. Tujuannya, untuk melakukan deteksi dini, mencegah kebakaran lahan seperti yang belum lama ini terjadi. Patroli dilakukan selama musim kemarau.
Patroli di Gunung Guntur ini, dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Menurut Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Garut Dodi Arisandi, cara ini dilakukan untuk mencegah kebakaran.
“Sekarang ini pencegahannya dengan cara pantauan dan patroli deteksi dini oleh anggota. Patroli di kawasan hutan,” ucap Dodi.
Menurut Dodi, hutan di Gunung Guntur tercatat sudah beberapa kali terbakar tahun ini. Yang terbesar, terjadi pada hari Kamis, 7 September 2023 lalu. Dimana, diketahui lebih dari 50 hektare lahan Gunung Guntur terbakar.
Patroli di Gunung Guntur ini sendiri, diketahui melibatkan sebanyak 5 orang personel BKSDA. Petugas dikerahkan untuk mengawasi Gunung Guntur, dengan menyusuri sejumlah kawasan hutan dengan dilengkapi peralatan untuk pemadaman api. Seperti water bag, hingga peralatan tradisional.
Selain mengawasi aktivitas mencurigakan yang berpotensi menimbulkan kebakaran, BKSDA juga melakukan imbauan ke masyarakat setempat. Khususnya, bagi para mereka yang memiliki lahan garapan.
“Imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembersihan lahan kebun dengan cara dibakar dan tidak membakar sembarangan apalagi berdekatan dengan kawasan hutan,” katanya.
(Abd/Abd)
