Karangpawitan – Polres Garut meringkus 10 preman yang meresahkan masyarakat, dalam kurun waktu seminggu terakhir. Polisi mewanti-wanti, agar para preman yang berniat untuk berbuat onar, untuk ‘tiarap’ dan tak meresahkan masyarakat.
Hal tersebut diungkap Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro. Rio menjelaskan, dalam waktu seminggu terakhir, pihaknya sudah menangkap sekitar 10 preman yang meresahkan warga, di Kabupaten Garut.
“Ada sekitar 10 orang yang sudah kita tangkap dan tahan, berkaitan aksi premanisme,” kata Rio.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada beberapa kasus premanisme, yang menjadi sorotan masyarakat belakangan ini. Pertama, aksi seorang sopir elf, yang mengacungkan golok di jalur mudik Limbangan, Garut, pada Kamis, 20 April 2023 lalu.
Kala itu, sopir elf yang diketahui berinisial BB itu, mengacungkan golok ke pengemudi lain yang berlawanan arus dengannya, lantaran merasa kesal tidak diberi jalan. Situasi jalanan saat itu, diketahui sedang diberlakukan one way.
Aksi premanisme kedua yang diungkap polisi, adalah pengeroyokan seorang anggota Sat Polairud Polres Garut berinisial Briptu RA pada Senin, 24 April 2023 lalu. Saat itu, RA yang sedang berdinas menerima laporan adanya 3 wisatawan yang berbuat onar dan mengganggu masyarakat di Pantai Santolo.
Saat berupaya diamankan, tiga wisatawan itu malah mengeroyok RA hingga babak belur. Tiga wisatawan yang diketahui bernama Reza, Diki dan Ari asal Bandung itu diketahui sedang dalam kondisi mabuk saat kejadian.
Kemudian, yang terakhir, adalah yang paling banyak diperbincangkan. Adalah preman terkenal asal Cibalong, Dadang Sumarna alias Dadang Buaya. Dadang diamankan polisi setelah membacok dua orang warga Pameungpeuk, pada Selasa, 25 April 2023 lalu.
Dadang bersama rekannya, Yusup, kemudian menyerahkan diri setelah mendapatkan ultimatum dari Kapolres Rio. “Saya nyatakan, saya tunggu kamu (Dadang ‘Buaya’) dan anak buahmu untuk datang ke sini (Polres Garut) sampai mata hari tenggelam. Kalau tidak ada itikad baik, saya yang akan memimpin langsung penangkapannya,” ucap Rio.
Rio menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk aksi premanisme. Sejak awal, kata Rio, pihaknya sudah mewanti-wanti agar para preman tak beraksi dan mengacau di Garut. Polisi tak segan untuk menindak tegas para pelaku aksi premanisme, jika meresahkan masyarakat.
“Sejak awal kita sudah ingatkan, segala bentuk aktivitas yang meresahkan masyarakat, akan kita sikat habis. Termasuk aksi premanisme ini,” pungkas Rio.
(Abd/Abd)