Program Madani dari PDNA Garut Diharap Bisa Dilanjutkan Pemda

oleh -1171 Dilihat

Workshop Program Madani PDNA Garut. (Foto: Istimewa/Dok. Diskominfo Garut)

Tarogong Kidul – Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah (PDNA) Garut menggelar acara workshop program Madani. Kegiatan ini, ke depannya diharapkan bisa dilanjutkan Pemda Garut, karena dianggap berguna.

Acara workshop dengan Berbagi Praktik Baik dan Keberlanjutan Program Madani di Kabupaten Garut ini, digelar atas kerjasama antara PDNA Garut dengan USAID Madani.

Kegiatannya dilaksanakan di ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Kamis, 25 Mei 2023.

Kegiatan ini, dibuka secara langsung oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemda Garut, Budi Gangan. Perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga pimpinan daerah Aisyiyah, LF FAASIH, serta undangan lain juga ikut hadir.

Dalam kesempatan ini PDNA Garut memaparkan hasil risetnya, melalui program Madani di Garut sejak tahun 2020 lalu.

Rosi Siti Rahmawaty, dari PDNA Garut mengatakan, melalui workshop ini dinas di Pemda Garut bisa meneruskan program Madani, yang telah dilaksanakan oleh PDNA bersama USAID.

“Tetapi karena ini lumayan lama, dilakukannya 2 tahun, setengah dengan adanya desa-desa piloting itu, ada mungkin sekitaran 200 ibu hamil yang sudah kita dampingi, bahkan lebih,” kata Rosi.

Pihaknya juga, kata Rosi, berharap jika desa piloting maupun desa replika dari program ini, bisa direspons secara berkelanjutan oleh Pemda Garut. Sehingga, bisa diadopsi ke seluruh desa di Garut.

“Tindak lanjutnya, mungkin kami sudah membuat banyak ajuan program. Terutama, untuk pelaksanaan pendampingan ibu hamil oleh relawan Sakinah Rapih di berbagai desa,” katanya.

Program Madani ini, merupakan sebuah warisan yang dihasilkan oleh PDNA Garut dan USAID MADANI. Budi Gangan, dalam sambutannya, menyatakan Pemda Garut berterima kasih atas apa yang telah dilakukan organisasi ini, khususnya dalam hal penekanan angka kematian ibu/angka kematian bayi (AKI/AKB) di Garut.

“Ini sudah melakukan best practice. Misalnya, kolaborasi terkait dengan bagaimana penyelesaian untuk AKI/AKB di Garut,” katanya.

(Abd/Abd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.