PT Hai Sawit Indonesia Gelar Praktik Hilirisasi Sawit Skala UKM di Garut

oleh -658 Dilihat

Garut -PT Hai Sawit Indonesia mengadakan kegiatan praktik hilirisasi sawit skala UKM. Acara ini didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Mengusung tema Peran UMKM Sawit Untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Garut, kegiatan ini digelar 21 November di Sabda Alam.

Dalam sambutannya, Direktur PT Hai Sawit Indonesia M Danang MRQ mengatakan, UKM serta koperasi menjadi bagian dari penggerak ekonomi masyarakat.

Pada era ini, Kementerian Usaha Mikro Kecil Menengah dan Menteri Koperasi telah dipisah, untuk meningkatkan pengembangan UMKM yang lebih baik.

“Untuk mendukung peningkatan UKM Sawit di berbagai daerah, Hai Sawit sebagai sebuah media turut berperan melalui sarana promosi di media maupun kegiatan bermanfaat lain,” kata Danang.

“Kegiatan praktik hilirisasi sawit skala UKM kali ini mempelajari cara membuat sabun dengan bahan dasar minyak sawit. Dengan harapan, produk ini dapat menjadi ciri khas daerah Garut sebagai salah satu wilayah penghasil sawit,” katanya menambahkan.

Tak sekadar mempelajari cara membuat sabun, peserta juga diajari membuat akun platform penjualan online untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Acara tersebut dihadiri Kabid Pemberdayaan Koperasi dan UKM Asep Mulyana, Akademisi Sekolah Vokasi IPB Emil Wahid, hingga perwakilan PT Tugro Indo Bersaudara, Zavied Namah dan Krisroman.

Anwar Sadat sebagai Senior Staf BPDPKS mengatakan, kelapa sawit tidak sekadar berfungsi sebagai bahan baku produk sabun, sampo, margarin hingga lipstik.

“Tetapi juga memiliki potensi sebagai bahan energi terbarukan. Inovasi dalam penggunaan kelapa sawit ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk UMKM di pasar global,” katanya.

Asep Mulyana dari Pemprov Jabar sangat mengapresiasi acara ini. Menurutnya, praktik hilirisasi sawit skala UKM dapat memperkuat sektor tersebut di Jabar.

Saat ini, kata Asep, Pemprov akan meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru bernama Ca’ang.

“Tujuannya memberikan subsidi pengurangan bunga yang akan diberikan melalui BJB. Untuk meringankan beban pembiayaan UKM dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal,” katanya.

BPDPKS sendiri merupakan unit organisasi noneselon di bidang pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang berada di bawah Menteri Keuangan.

Tugasnya, melaksanakan pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Pembentukan BPDPKS merupakan pelaksanaan amanat Pasal 93 UU RI Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan. Yakni menghimpun dana dari pelaku usaha perkebunan atau CPO Support Fund (CSF) yang digunakan untuk pendukung program pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan.

Ada beragam kegiatan yang dilaksanakan BPDPKS. Mulai dari peremajaan sawit rakyat, pengembangan sarana dan prasarana, penelitian dan pengembangan, pengembangan dan pemanfaatan bahan bakar nabati, pengembangan SDM, dan promosi.

Selain itu, BPDPKS juga saat ini fokus dalam pengembangan UMKM Sawit di berbagai daerah melalui beberapa program yaitu kemitraan UKM, Gebyar UMKM berbasis sawit, workshop pengembangan produk kerajinan dan batik sawit skala UMKM, dan beasiswa sawit BPDPKS.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.