Garut – Penampilan Cawabup nomor urut 02, Putri Karlina di Debat Kandidat Pilkada Garut 2024, membetot perhatian masyarakat. Putri dianggap tampil berani dengan jawaban yang akurat berbasis data.
Penampilan berani Putri Karlina dalam Debat Kandidat yang diselenggarakan KPU Garut di Hotel Santika pada Rabu, 23 Oktober malam tadi itu, salah satunya dikomentari Haryono, warga Garut.
Menurut Haryono, mulanya dia mengaku underestimate terhadap Putri. Namun, setelah mendengarkan beragam gagasan yang dikemukakan, matanya terbuka dan mengapresiasi.
“Ibu Putri paling menonjol dari kandidat yang lain. Saya angkat jempol, bangga memiliki generasi muda yang prospektif,” ucap mantan Anggota DPRD Garut itu.
Salah satu ungkapan Putri yang membuat Haryono terperangah, adalah kala wanita berumur 31 tahun itu mengemukakan konsep pentahelix dalam membangun Kabupaten Garut. Di momen itu, Putri diketahui berbicara mengenai kolaborasi dalam pembangunan daerah.
“Memang terlihat banyak mengkritik, tapi beliau juga menawarkan solusi yang logis dengan bahasa yang bisa dipahami,” katanya.
Selain itu, momen ketika Putri Karlina menjawab pertanyaan terkait pariwisata Garut yang dianggap ‘garing’ juga patut diapresiasi.
Putri Karlina mengemukakan jika mayoritas tempat wisata di Garut saat ini berjalan tanpa narasi yang dibangun oleh pemerintah.
Akibatnya, hal tersebut menjadi tidak begitu menarik bagi wisatawan, bahkan wisatawan lokal sekalipun.
Sebaliknya, Haryono menilai jika Paslon 01, kurang memuaskan dalam debat malam tadi. Haryono menilai, jika mereka hanya terlihat menonjol dalam penyampaian masalah stunting.
“Kalau diibaratkan sekolah, Paslon 01 itu sudah S2, kalau Paslon 02 baru mau S1. Harusnya program yang disodorkan memiliki gebrakan dan solusi yang nyata. Karena Paslon 01 paham betul di pemerintah,” pungkas Haryono.
Kendati demikian, Haryono memberikan pekerjaan rumah untuk Putri. Menurutnya, Putri harus memahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah Garut (RPJMD) 2005-2029.
Sebab, kata Haryono, rancangan yang dibuat para teknokrat itu memuat potensi dan kekurangan Garut. Termasuk berkaitan fiskal daerah.
Penampilan Syakur-Putri dalam debat kandidat juga dikomentari Tri Rahayu, seorang warga Tarogong Kaler. Tri mengaku bangga karena suaranya sebagai kaum wanita, terwakili oleh Putri.
“Setelah lihat di televisi, Teh Putri cerdas dan bisa mewakili kaum perempuan,” kata Tri.
(Abd/Abd)