Santri putri Pesantren Al Khoiriyyah, Kelurahan Lebak Jaya, Kecamatan Karangpawitan belajar menggiring bola dan bermain futsal dengan pelatih dari Amerika
GARUTUPDATE.CO.ID, GARUT – Selama satu jam lebih, para santri putri Pesantren Al Khoiriyyah, Kelurahan Lebak Jaya, Kecamatan Karangpawitan belajar menggiring bola dan bermain futsal. Meski agak kaku, para santri tertawa lepas saat belajar bermain futsal.
Dilansir dari tribunjabar.id, Sport Visitor Program yang diadakan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat tersebut sengaja menyasar kalangan pelajar. Terutama untuk mengenalkan olahraga sepak bola.
Asypi (14), salah satu santri yang ikut program tersebut mengaku terkesan dengan kegiatan itu. Apalagi ia baru pertama kali belajar dengan pelatih dari luar negeri.
Meski terkendala bahasa, selama berlatih ia bisa memahami tujuan dari pelatih. Kegiatan tersebut juga menjadi pengalaman yang berharga.
“Komunikasi memang terkendala. Tapi kan dengan bahasa isyarat bisa ngerti maunya seperti apa. Ada penerjemah juga,” ucap Asypi usai mengikuti pelatihan, Rabu (18/9).
Meski terkendala dari komunikasi, Asypi menyebut banyak ilmu yang bisa diserap. Terutama untuk melatih fisik saat berolahraga.
“Mereka kasih pemanasan sampai teknik bermain dengan sangat bagus. Cara giring bola dan kasih semangat,” katanya.
Delia Vitananda, Staf Public Affair Kedubes Amerika Serikat, menyebut pihaknya bekerja sama dengan organisasi nonprofit untuk mendatangkan pelatih sepak bola asal Amerika Serikat. Kegiatan tersebut diadakan di tiga kota yakni Bandung, Garut, dan Tasikmalaya.
“Kami mendatangkan dua pelatih yakni Jennifer Smith dan Charlie Crawford. Jennifer merupakan pelatih sepak bola profesional putri. Sedangkan Charlie juga seorang pelatih sepak bola,” ujar Delia.
Program yang diadakan tahun ini merupakan terusan. Pada tahun lalu, pihaknya sudah mengirimkan 14 pelatih dari Indonesia ke Amerika untuk berlatih selama dua minggu.
“Tahun ini kami adakan pelatihan di sini. Selain pelajar, di Bandung kami memberi pelatihan ke guru olahraga untuk ditularkan ke para siswa,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan program tersebut anak muda lebih mau berpartisipasi dalam olahraga sepak bola. Khususnya kaum wanita untuk menjadi atlet.
Jennifer Smith, salah seorang pelatih sepak bola, mengaku ingin menularkan kepada kaum wanita untuk tak takut menjadi seorang atlet. Dari olahraga, banyak hal yang bisa didapatkan.
“Saya bisa main karena dapat kesempatan. Selain sehat, bisa punya banyak teman di tim. Saya mau anak-anak ini juga punya hal yang sama seperti saya,” ujar Jennifer.
Selain itu, dari olahraga bisa belajar keterampilan dan kepemimpinan. Tentunya ia berharap, para pelajar tersebut bisa membuat komunitas olahraga yang lebih baik.