Banyuresmi – Situ Bagendit merupakan salah satu tempat wisata yang ikonik di Garut. Tempat wisata ini, juga memiliki sejarah panjang yang konon kabarnya, juga sarat hal mistis.
Sejarah Situ Bagendit tak lepas dari sosok yang dipercaya bernama Nyi Endit. Dilansir dari laman resmi Pemkab Garut, visitgarut.garutkab.go.id, Nyai Bagendit dikisahkan sebagai seorang janda kaya, yang bermukim di kawasan, yang saat ini menjadi Situ Bagendit.
Dia terkenal pelit, dan tak ramah terhadap warga kampung. Nyai Bagendit, atau Nyai Endit, dikenal kerap meminjamkan uang kepada masyarakat.
Namun, para peminjamnya, harus mengembalikan dengan bunga yang cukup besar. Jika tidak, Nyai Endit akan meminta para pesuruhnya, untuk menyita rumah milik sang peminjam sebagai ganti.
“Suatu hari, Nyai Bagendit yang sedang bersantai di halaman rumahnya sambil menghitung uang dan emas yang dimiliki, didatangi seorang kakek yang telah sangat tua, berjalan ke arah rumah Bagendit sambil dipapah dengan sebuah tongkat,” tulis Pemda Garut dalam artikel tentang Situ Bagendit.
Saat itu, sang kakek diceritakan hendak meminta air, karena kehausan kepada Nyai Bagendit. Namun, sang nyai yang pelit, tak memberikannya air, dan justru mengusir kakek tersebut. Di momen itu, ceritanya sang kakek kemudian murka dan mengutuk Nyai Bagendit.
Kakek tersebut, menancapkan tongkatnya di halaman rumah Nyai Bagendit, kemudian mencabutnya kembali. Setelah tongkat itu dicabut, keluar air dengan volume yang cukup besar, sehingga tanpa terasa membanjiri perkampungan warga.
Nyai Endit yang menyadari hal itu, kemudian meminta pertolongan kepada masyarakat. Namun, tak ada satupun yang mau menolongnya, hingga akhirnya Nyai Bagendit tenggelam dan perkampungan itu berubah menjadi danau. Danau itu, akhirnya dikenal sebagai Situ Bagendit.
Terlepas dari apapun cerita rakyat yang melatarbelakanginya, Situ Bagendit adalah tempat wisata yang unggulan di Kabupaten Garut. Situ Bagendit merupakan kawasan objek wisata, dengan daya tarik utama danau dan panorama serta udaranya yang khas perkampungan.
Di objek wisata seluas 124 hektare ini, wisatawan bisa bermain beragam wahana air. Mulai dari menaiki perahu legendaris dari kayu dengan nama rakit, hingga naik sepeda air berbentuk angsa hingga kuda.
Sempat lama ditinggalkan karena kalah saing dengan beragam tempat wisata lain yang bermunculan di sekitaran tahun 2015an, Situ Bagendit kini kembali dan menjelma menjadi objek wisata unggulan. Hal itu terjadi, usai Situ Bagendit direnovasi oleh pemerintah pada tahun 2020 lalu.
(Abd/Abd)