Kapolres Garut AKBP Budi Satria saat memberikan pembekalan di SMKN 1 Garut (foto Muhammad Nur)
GARUTUPDATE.CO.ID, GARUT – Kepolisian Resor Garut (Polres) terus mengawasi jalannya masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) disetiap sekolah dari tinggat SMP hingga tingkat SMA/SMK di wilayah hukum Kabupaten Garut. Hal ini dikatakan oleh Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat melakukan pembekalan kepada para siswa baru di MPLS SMKN 1 Garut.
Pihaknya juga sudah sering kali meingatkan dan sering berkomunikasi dengan pihak sekolah terkati tidak bolehnya ada perpeloncoan ketika pada masa MPLS. “Sudah sering kali diingatkan dan kita (Polres Garut) sering kali berkomunikasi dengan pihak sekolah, bahwa ini adalah masa rawan dan trasnsisi kalau dulu istilahnya ospek sekarang MPLS,” katanya saat ditemui di SMKN 1 Garut usai memberikan pembekalan, Rabu (17/7/2019).
Pihaknya berharap MPLS harus tetap dijalanya untuk pengenalan lingkungan kepada para siswa baru, dimana tadinya sekolah di SMP sekarang sudah masuk ke SMA. Paling tidak di MPLS ini kata Budi siswa sudah mengenal kakak kelasnya, guru-guru dan Kepala Sekolanya yang nantinya akan membantu pada proses belajar mengajar.
“Diharapkan pada kegiatan ini (MPLS) tidak ada lagi kegiatan seperti yang lalu-lalu (seperti perpeloncoan) kekerasan, apalagi sampai adanya korban siswanya sendiri itu sangat tidak diharapkan,” katanya.
Pihaknya juga meminta kepada pihak sekolah untuk terus memonitor kegiatan-kegiatan yang sifatnya awal untuk melengkah dijenjang pendidikan. “Kami akan terus memonitor dari pihak Polsek, Bhabinkantibmas, dan saya sudah perintahkan dan sudah komunikasi dengan pihak sekolah,” katanya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 1 Garut H Dadang J Aripin menyambut baik dengan adanya peran pihak kemananan dalam mengawasi jalanya MPLS di sekolahnya. Pihaknya bersama dengan pihak keamanan dalam hal ini Kepolisian merupakan mitra.
“Dari Kepolisian juga, dari Polsek setiap hari sering kali melihat kegiatan (MPLS), tapi sekarang yang ditekankan ialah pendekatan yang humanis terhadap anak-anak tidak boleh ada perpeloncoan sebegaimana yang dikemukakan oleh Bapak KCD (kantor Cabang Dinas Pendidikan),” katanya.
Dadang juga mewanti-wanti kepada jajaranya agar hal yang sudah tidak relevean yakni perpeloncoan sampai terjadi apalagi sampai ada korban seperti didaerah lain. “Kebiasaan seperti itu dari lima tahun yang lalu sudah ditinggalkan, jadi anak-anak bagimana mengenal sistem pembelajaran yang ada disini (SMKN 1 Garut), sesuai dengan judulnya masa pengenalan lingkungan sekolah,” katanya.