Garut – Potensi terjadinya bencana alam seperti tanah longsor di Kabupaten Garut meningkat akhir-akhir ini. Masyarakat diminta untuk waspada dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam yang mengancam.
Sejauh ini, hingga Selasa, 9 Januari 2024 ini, longsor diketahui sudah tiga kali terjadi di Garut. Yang pertama, insiden longsor terjadi di dua titik berbeda di Kecamatan Karangtengah, Kab. Garut. Longsor terjadi di Jalan Desa Cintamanik, Kampung Cileles-Jambudipa. Kemudian titik kedua berada di Kampung Nyalindung, Desa Caringin.
Kejadian ini disebabkan oleh hujan deras yang mengakibatkan rumah warga terancam serta robohnya tembok penahan tanah dan bronjong di Jalan Desa Cintamanik, yang dibangun menggunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023.
Kerugian materi akibat longsor ini, diperkirakan mencapai Rp190 juta atas rusaknya Tembok Penahan Tanah (TPT) dan bronjong di Jalan Desa Cintamanik, namun beruntung tidak ada korban jiwa.
Di tempat lainnya, Kecamatan Banjarwangi, longsor terjadi di Jalan Raya Banjarwangi, tepatnya di Kampung Burujul Desa Banjarwangi. Berdasarkan laporan dari pihak Kecamatan Banjarwangi, longsor terjadi sekitar pukul 18.30, Sabtu, 6 Januari 2024 lalu.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Camat Kersamanah, Muhammad Topan Sandi, longsor terjadi di Kampung Panamur Desa Kersamanah, Kecamatan Kersana, dan terjadi pada Minggu, 7 Januari 2024 dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Adapun titik lokasi terdampak akibat bencana longsor di Kecamatan Kersamanah ini yaitu jalan poros desa dan TPT, dengan lebar 4 meter, tinggi 4 meter, dan panjang 75 meter. Kerugian akibat bencana tersebut ditaksir sebesar Rp150 juta. Berdasarkan laporan yang masuk, semua bencana terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi di lokasi kejadian, sehingga terjadi longsor di beberapa lokasi.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut langsung terjun menangani pohon tumbang di Kecamatan Karangtengah dengan membawa mesin pemotong kayu dan bantuan lainnya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meringankan beban para korban dan mencegah kerusakan lebih lanjut sambil menunggu langkah pemulihan lebih komprehensif dari pemerintah daerah.
(Abd/Abd)
Post Views: 1,463